Rabu, 10 April 2013

Jakarta Motor City- Jekardah Macet City

0 komentar

Jakarta Motor City. Sebuah lagu serius tapi disajikan dengan cara yang kocak. Sederhana kalau menurut saya. Alat musik minimalis, tapi inti yang mau disampaikan tepat mengena sasaran. Awalnya saya cengar-cengir aja dengerin lagu yang dinyanyiin sama frontman Teenage Death Star ini. Tapi setelah berulang-ulang saya putar, saya malah ketawa ngakak. Bukan karena lagunya ngaco. Tapi ngga tahu kenapa, saya selalu pengen ketawa.
Monolog di opening, tengah dan ending lagu juga membuat saya nyengir-nyengir. Bahkan sampai sekarang kalau saya dengerin ulang lagunya. Menurut saya, lagu ini mengambil angle yang sangat pas memotret kondisi sosial Jakarta  saat ini. Tentang macet dan perilaku manusia yang tinggal di dalamnya. Sebagai warga yang numpang hidup di Jakarta, saya bisa meresapi lagu ini, dan membenarkan apa yang diceritakan lagu ini.
Tapi masalahnya sekarang adalah, tidak melulu motor itu salah. Mereka hanya  berupaya mendapat yang tercepat, termudah, dan termurah.  Karena transportasi umum tidak aman, tidak nyaman dan tidak bisa memberikan kepastian dan ketepatan. Sementara hal yang pasti hanya macet saja. Berikan layanan transportasi dan fasilitas umum yang baik, bebaskan jalan dari macet, tentu motor tidak akan menjadi raja jalanan Jakarta lagi.
Sudahlah, silahkan nikmati saja lagunya. Bagi yang pengen tahu lebih tentang Sir Dandy ataupun Teenage Death Star, bisa di browsing sendiri.
Selamat malam!
*****
LIRIK:
Kalian pasti tidak tahu, kalau pada tahun 1173 Lord Baden Powel di Perancis Selatan menciptakan sepeda motor. Tapi kalian pasti tahu, di daerah Cipete ada jalan namanya Haji Saidi. Tapi kalian juga pasti  tidak tahu, kalau ternyata Haji Saidi adalah pemilik sepeda motor pertama di Jakarta. Lagu berikut ini tentang Jakarta Kota Motor atau bahasa inggrisnya Jakarta Motor City.
Ber, ber, ber …..
Bergentayangan sejak dini hari
Dari semua sudut kota ini
Menghindari panas matahari
Dalam lomba berburu rejeki
Tak ada lagi yang berjalan kaki
Naik bajai atau metromini
Semua orang punya motor satu
Dari majikan sampai pembantu
Jakarta motor city
Semua ngebut tak terkendali
Spion mobil disikiat
Trotoar dikangkangin
Tak takut mati apalagi takut polisi

Maaf, Dik
Ya, Pak
Anda tidak takut saya? Coba sekarang keluarkan surat-suratnya
Ngga ada pak surat-suratnya, ini adanya juga surat nikah, ini juga nikahnya nikah siri
Ngga papa kan?
Tak diperlukan gelar sarjana
Apalagi ijasah SMA
asalkan kau bisa naik sepeda
Bayar DP murah motor bawa ke rumah
Sudah banyak yang menjadi korban
Disuruh pake helm malah pake sorban
Tapi tak membuat mereka ketakutan
Tiap hari bertambah motor di jalanan
Jakarta motor city
Semua ngebut tak terkendali
Spion mobil disikiat
Trotoar dikangkangin
Tak takut mati apalagi takut polisi
Kalau sama polisi aja ngga takut, apalagi sama satpam, sama hansip, sama pak lurah, sama pak RT sama pak RW, sama bu guru sama pak guru, sama penjaga sekolah. Hah? Jadi sama siapa dong takutnya? Sama tukang bakso, tukang ketoprak, petugas keliling. Binatang? Binatang yang mana? Yang buas atau yang ngga buas? Semuanya juga sama lagi, takut sama lo









via : http://penyukakopi.wordpress.com/2013/03/26/jakarta-motor-city-jekardah-macet-city/

0 komentar:

Posting Komentar